Description | Golongan: Obat keras Kelas Terapi: Antibiotik Manfaat Cotrimoxazole: Mengobati infeksi bakteri. Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak Bentuk obat: Sirup | Golongan: Obat Keras Kelas Terapi: Antibiotik Manfaat : digunakan untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri seperti :- Infeksi saluran kemih
- Infeksi kulit dan jaringan
- Infeksi saluran pernapasan atas seperti tonsillitis, sinusitis, dan otitis media
- Infeksi saluran pernapasa bawah seperti bronchitis akut dan kronik, lobar dan bronlopneumonia
- Gonore
- Infkesi tulang
Bisa digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak Bentuk obat: Kaplet 500 mg | Golongan: Obat Keras Kelas Terapi Nootropik dan Neurotonik Manfaat Piracetam : Piracetam digunakan untuk meningkatkan fungsi kognitif, mioklonus serta dapat mengatasi kedutan pada otot, disleksia, vertigo dan cedera pada kepala.. Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak Bentuk obat: Kaplet | Golongan: Obat Keras Kelas Terapi: Antispasmodik Manfaat Scopma :- Scopma Kaplet digunakan untuk mengatasi kondisi kejang pada saluran urogenital dan saluran cerna, serta mencegah dan menangani dismenore.
- Adapun Scopma Plus dapat digunakan untuk meredakan nyeri paroksismal pada lambung atau usus kecil, serta nyeri kejang pada saluran empedu, saluran kemih, dan organ genital pada wanita.
Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak Bentuk obat: - Scopma Tablet mengandung hyoscine-N-butylbromide 10 mg.
- Scopma Plus mengandung hyoscine-N-butylbromide 10 mg, paracetamol 500 mg.
| Golongan: Obat Keras Kelas Terapi: Antagonist H2 Reseptor Manfaat Rabitidin : Obat Ranitidine digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti:- tukak lambung
- tukak duodenum
- tukak akibat penggunaan OAINS (obat anti inflamasi nonsteroid)
- hiperasiditas
- mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri H. pylori
- refluks esofagitis..
Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak Bentuk obat: Tablet 150 mg | Golongan: Obat Keras Kelas Terapi: Agonist Beta 2 Reseptor Manfaat Salbutamol: Mengatasi sesak napas akibat menyempitnya saluran pernapasan, seperti saat serangan asma. Bisa digunakan oleh: Anak-anak, Dewasa, dan Langsia Bentuk Sediaan: Tablet 4 mg |
Content | Apa Itu Cotrimoxazole? Cotrimoxazole adalah tablet antibiotik kombinasi trimethoprim 80 mg dan sulfamethoxazole 400 mg. Obat ini digunakan untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti bronkitis, otitis media, infeksi saluran cerna, dan infeksi saluran kemih. Selain itu, kotrimoksazol juga dapat digunakan untuk menangani dan mencegah Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP) pada pasien dengan daya tahan tubuh turun, seperti penderita HIV/AIDS. Obat ini bekerja dengan menghambat pembentukan DNA dan protein bakteri. Golongan: Obat keras Manfaat Cotrimoxazole: Mengobati infeksi bakteri. Dosis dan Aturan Pakai Cotrimoxazole: Sediaan sirup: 6 minggu-6 bulan :120 mg 2 kali sehari. 6 bulan-6 tahun :240 mg, 2 kali sehari. 6-12tahun :480 mg, 2 kali sehari. Dewasa dan anak di atas 12 tahun : 960 mg, 2 kali sehari. Efek Samping Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah : Mual, muntah dan ruam kulit. Pada penggunaan jangka panjang pernah dilaporkan adanya megaloblastik anemia dan hal ini dapat ditolerir dengan pengobatan asam folinat. | Apa Itu Amoxicillin Trihydrate? Amoxicillin adalah obat antibiotik untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri, seperti otitis media, gonore, atau pielonefritis. Obat ini juga sering digunakan bersama obat proton pump inhibitors (PPIs) untuk menangani tukak lambung yang disebabkan bakteri H. pylori. Amoxicillin bekerja dengan cara menghambat protein pembentuk dinding sel bakteri, sehingga dinding sel tidak terbentuk, pertumbuhan bakteri terhenti, dan akhirnya mati. Amoxicilin tidak digunakan untuk mengatasi infeksi virus Golongan: Obat Keras Manfaat : digunakan untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri seperti :- Infeksi saluran kemih
- Infeksi kulit dan jaringan
- Infeksi saluran pernapasan atas seperti tonsillitis, sinusitis, dan otitis media
- Infeksi saluran pernapasa bawah seperti bronchitis akut dan kronik, lobar dan bronlopneumonia
- Gonore
- Infkesi tulang
Dosis dan Aturan Pakai: Amoxicillin adalah obat jenis antibiotic yang didapatkan harus dengan resep dokter. Berikut dosis dan aturan pakai amoxicilln Amoxicillin Trihydrate 500 mg & Amoxicillin Trihydrate 125 mg/5ml- Dewasa dan anak dengan berat badan diatas 20 kg : 250-500 mg sehari tiap 8 ja
- Anak-anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan sehari dalam dosis terbagi , diberikan tiap 8 jam
- Untuk penderita dengan gangguan ginjal, perlu dilakukan pengurangan dosis.
- Pada penderita yang menerima dialisa peritoneal, dosis maksimum yang dianjurkan 500 mg sehari
- Gonokokus urethritis : amoxicillin 3 g sebagai dosis tunggal
- Tetes pediatric dianjurkan untuk anak dibawah usia 6 bulan
Dosis lazim untuk seluruh indikasi kecuali infeksi pada saluran nafas bawah :- < 6 kg : 0,25 ml – 0,50 ml tiap 8 jam
- 6- 8 kg : 0,50 ml – 1,0 ml tiap 8 jam
Infeksi pada saluran nafas bawah :- < 6 kg : 0,50 ml – 1,0 ml tiap 8 jam
- 6 -8 kg : 1,0 ml – 1,5 ml tiap 8 jam
Cara penyajian Amoxicillin Trihydrate 125 mg/5ml sirup kering Tambahkan 10 ml air minum ke dalam botol. Kocok sampai semuanya terlarut atau homogeny. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Gunakan dalam waktu tidak lebih dari 7 hari dan jangan disimpan dalam kulkas Efek Samping : Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah:- Kejang (dosis tinggi)
- reaksi Jarisch-Herxheimer (dalam pengobatan penyakit Lyme)
- kristaluria (dosis parenteral tinggi)
- waktu protrombin memanjang
- Gangguan sistem darah dan limfatik: Jarang, trombositopenia, leukopenia.
- Gangguan gastrointestinal: Mual, diare, muntah, perubahan warna gigi (coklat, kuning, abu-abu) terutama pada anak-anak.
| Apa Itu Piracetam ? Piracetam adalah kelompok obat yang dikenal sebagai analog GABA. Obat ini bekerja pada otak dan sistem saraf dan diduga dapat melindungi otak terhadap kekurangan oksigen (iskemia). Piracetam umumnya digunakan dalam kombinasi dengan obat lain untuk mengobati myoclonus. Myoclonus adalah suatu kondisi dimana sistem saraf menyebabkan otot-otot, terutama di lengan dan kaki, mengalami kedutan tak terkendali. Piracetam digunakan untuk meningkatkan fungsi kognitif, mioklonus serta dapat mengatasi kedutan pada otot, disleksia, vertigo dan cedera pada kepala. Piracetam dapat mempengaruhi otak dan sistem saraf dengan melindungi korteks serebri agar tidak kekurangan oksigen. Golongan: Obat Keras Manfaat Piracetam : Piracetam digunakan untuk meningkatkan fungsi kognitif, mioklonus serta dapat mengatasi kedutan pada otot, disleksia, vertigo dan cedera pada kepala. Dosis dan Aturan Pakai Piracetam: Terapi tambahan dalam gangguan pada sisten saraf pusat (mioklonus kortikal) Dewasa: Awalnya, 7.2 gram setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi; dapat meningkat 4.8 gram setiap 3-4 hari. Maksimal : 24 gram setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Terapi tambahan pada penurunan kognisi otak karena gangguan otak (insufisiensi serebrokortikal) Dewasa: 2.4 gram setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Untuk kasus yang parah: Hingga 4.8 gram setiap hari atau lebih tinggi Efek Samping : Efek samping yang dapat muncul adalah:- Nyeri perut, diare, mual, muntah.
- Gugup
- Epilepsi yang memburuk
- Halusinasi
- Depresi
- Mengantuk
- Vertigo, sakit kepala
- Insomnia
- Kebingungan
- Gangguan keseimbangan
- Lemas
- Gangguan pendarahan
- Ruam, dan gatal
Penyajian : Diminum sesudah makan Perhatian :- Piracetam tidak boleh diberikan pada ibu menyusui.
- Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Penderita gagal ginjal
- Wanita hamil dan menyusui.
- Memiliki riwayat pendarahan otak
- Beberapa obat ini tidak disarankan dikonsumsi bersama Piracetam.
- Dapat menyebabkan kebingungan, iritabilitas, dan gangguan tidur dengan ekstrak tiroid (T3 dan T4).
- Peningkatan efek farmakologis dari antikoagulan, antiplatelet (misalnya Asam asetilsalisilat).
| Apa Itu Scopma ? Scopma adalah obat yang di gunakan untuk mengobati nyeri perut atau pencernaan yang tergolong dalam obat keras. Scopma mengandung Hyoscine butylbromide memiliki efek spasmolitik pada otot polos traktus gastrointestinal, biliaris, urinarius, dan uterus. Golongan: Obat Keras Manfaat Scopma :- Scopma Kaplet digunakan untuk mengatasi kondisi kejang pada saluran urogenital dan saluran cerna, serta mencegah dan menangani dismenore.
- Adapun Scopma Plus dapat digunakan untuk meredakan nyeri paroksismal pada lambung atau usus kecil, serta nyeri kejang pada saluran empedu, saluran kemih, dan organ genital pada wanita.
Dosis dan Aturan Pakai Scopma: Dewasa : sebanyak 1-2 kaplet, diminum 4 kali sehari. Anak usia 6-12 tahun, : sebanyak 1 kaplet, yang diminum 3 kali sehari. Scopma Plus bisa diberikan kepada orang dewasa sebanyak 1-2 kaplet, diminum 3 kali sehari. Batas maksimal konsumsinya adalah 6 kaplet per hari. Efek Samping : Adapun efek samping yang mungkin timbul selama penggunaan Scopma, yaitu:- mulut kering
- kulit kering
- sembelit
- kemerahan
- gangguan penglihatan
- jantung berdebar
- gangguan irama jantung
- takikardia serta
- bradikardia
Penyajian : Diminum sesudah makan Perhatian :- Hindari penggunaan pada pasien dengan kondisi:
- Peradangan kronis pada saluran cerna
- Gagal ginjal
- Gagal hati
- Kehamilan trimester ketiga
| Apa Itu Ranitidin ? Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala atau penyakit yang berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih. Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan ranitidin adalah tukak lambung, penyakit maag, penyakit asam lambung (GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison. Produksi asam lambung yang berlebihan dapat memicu iritasi serta peradangan pada dinding lambung dan saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti rasa panas pada ulu hati dan tenggorokan, mual, serta kembung. Ranitidin bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung yang berlebih, sehingga gejala tersebut dapat mereda. Golongan: Obat Keras Manfaat Rabitidin : Obat Ranitidine digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti:- tukak lambung
- tukak duodenum
- tukak akibat penggunaan OAINS (obat anti inflamasi nonsteroid)
- hiperasiditas
- mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri H. pylori
- refluks esofagitis..
Dosis dan Aturan Pakai Rabitidin: Tukak duodenum Dewasa:150 mg 2 kali sehari atau 300 mg 1 kali sehari selama 4-8 minggu. Tukak lambung Dewasa: 150 mg 2 kali sehari selama 2 minggu. Tukak Gaster dan Duodenum Terapi pemeliharaan: 150 mg pada malam hari sebelum tidur. Pengobatan kondisi hipersekresi patologis: 150 mg, 2 kali sehari. Penyakit berat: hingga 6 g/hari. Esofagitis erosif: 150 mg, 4 kali sehari Efek Samping : Efek Samping ranitidine yang mungkin timbul, antara lain sakit kepala, pusing, insomnia, halusinasi, sembelit, mual dan muntah, serta ruam. Anda juga mungkin merasakan nyeri sendi dan otot, gelisah, rambut rontok, dan kehilangan libido. Penyajian : Diminum bersama makan untuk mengurangi iritsi pada lambung Perhatian :- Obat Ranitidine sebaiknya tidak diberikan kepada orang yang pernah mengalami keluhan porfiria akut.
- Obat Ranitidin tidak dapat dikomsumsi bersama obat berikut:
- obat antijamur (seperti ketoconazole)
- obat pengencer darah (seperti warfarin)
- obat penyakit jantung (seperti prokainamid)
- obat untuk infeksi HIV (delavirdine, atazanavir)
- obat untuk gangguan tidur (seperti triazolam dan midazolam)
- obat untuk kanker (misalnya gefitinib)
- glipizide.
- Beritahu dokter jika Anda punya alergi Ranitidine.
- Infokan dokter obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah ada risiko interaksi obat Ranitidine.
- Beritahukan dokter kondisi kesehatan Anda, terutama jika memiliki penyakit lain pada perut yang serius, diabetes, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru jangka panjang.
- Jika Anda sedang hamil, memiliki rencana untuk hamil, dan sedang menyusui, pastikan dokter tahu.
| Apa Itu Salbutamol? Salbutamol adalah obat untuk mengatasi sesak napas akibat penyempitan saluran udara di paru-paru (bronkospasme). Obat ini tersedia dalam bentuk hirup (inhaler), tablet, sirop dan suntik. Salbutamol bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di sekitar saluran pernapasan yang menyempit, sehingga udara dapat mengalir lebih lancar ke dalam paru-paru. Salbutamol bekerja dengan cepat. Efek obat ini bisa dirasakan dalam beberapa menit setelah digunakan dan bertahan selama 3–5 jam. Golongan: Obat Keras Manfaat Salbutamol: Mengatasi sesak napas akibat menyempitnya saluran pernapasan, seperti saat serangan asma. Dosis dan Aturan Pakai Salbutamol : Salbutamol tablet Salbutamol tablet dapat digunakan untuk mengatasi atau mencegah kekambuhan sesak napas akibat bronkospasme. Dosisnya adalah:- Dewasa dan anak-anak usia >12 tahun: 2–4 mg, 3–4 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan sampai maksimal 8 mg, 3–4 kali sehari.
- Anak-anak usia 7–12 tahun: 2 mg, 3–4 kali sehari.
- Anak-anak usia 2–6 tahun: 1–2 mg, 3–4 kali sehari.
Efek Samping Salbutamol:- Efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan salbutamol adalah pusing, sakit kepala, batuk, gelisah, tangan dan kaki gemetar, dan nyeri otot. Efek samping ini umumnya ringan dan bisa hilang dengan sendirinya.
- Periksakan diri ke dokter jika efek samping tersebut tidak membaik atau justru bertambah berat. Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang serius, seperti:
- Detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur (aritmia)
- Dada terasa tertekan atau nyeri dada
- Demam atau menggigil
- Sesak napas malah memburuk
- Gangguan penglihatan
- Pingsan
Perhatian - Hati-hati bila diberikan pada penderita thyrotoxicosis, hipertensi, gangguan cardiovascular, hipertiroid, dan diabetes mellitus.
- Sebaiknya penggunaan selama kehamilan trimester pertama hanya jika benar-benar diperlukan.
- Hati-hati penggunaan pada ibu menyusui karena kemungkinan di ekskresi melalui air susu
- Hati-hati penggunaan pada anak 2 tahun karena keamanannya belum diketahui dengan pasti.
- Pemberian intravena pada pasien diabetic, perlu dimonitor kadar gula darah
|
There are no reviews yet.