Metronidazole tablet 500 mg

Rp5.000

Golongan: Obat Keras

Kelas Terapi: Antibiotik

Manfaat Metronidazole 500mg: 

Urethritis dan vaginitis yang disebabkan trichomonas vaginalis.

-Amebiasis (intestinal dan hepatic amebiasis)

Pencegahan infeksi anaerob paska operasi.

-Giardiasis yang disebabkan oleh Giardia lambliasis.

Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak

Bentuk obat: Tablet 500 mg

Stok 19

Kategori:

Deskripsi

Apa Itu Metronidazole?

Metronidazole adalah obat antibiotik untuk mengobati infeksi. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan berbagai bakteri dan parasit.

Antibiotik ini hanya dapat mengobati infeksi bakteri dan parasit, sehingga tidak digunakan untuk menangani infeksi virus, seperti batuk pilek biasa atau flu. Metronidazole dapat digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain untuk mengobati infeksi bakteri H. Pylori.

Golongan: Obat Keras

Manfaat Metronidazole: 

Urethritis dan vaginitis yang disebabkan trichomonas vaginalis.

-Amebiasis (intestinal dan hepatic amebiasis)

Pencegahan infeksi anaerob paska operasi.

-Giardiasis yang disebabkan oleh Giardia lambliasis.

 

Dosis dan Aturan Pakai Metronidazole:

Dianjurkan diminum pada waktu makan atau sesudah makan.

Trikomoniasis

-Dewasa : 2000 mg sebagai dosis tunggal atau 200 mg 3 x sehari. Selama 7 hari atau 400 mg 2 x sehari selama 5-7 hari. 

-Anak : 40 mg/kg sebagai dosis tunggal atau 15-30 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Maks: 2.000 mg/dosis. 

Profilaksis infeksi bakteri anaerob pasca operasi 

-Dewasa : 400 mg 8 jam dalam 24 jam sebelum operasi diikuti dengan IV atau dosis rektal pasca operasi sampai terapi oral memungkinkan. Maks: 4.000 mg setiap hari. 

-Bayi baru lahir <40 minggu 10 mg/kg sebagai dosis tunggal sebelum operasi. 

-Anak<12 tahun 20-30 mg/kg sebagai dosis tunggal diberikan 1-2 jam sebelum operasi.

Giardiasis 

-Dewasa: 2.000 mg 1 x sehari selama 3 hari atau 400 mg 3 x sehari selama 5 hari atau 500 mg 2 x sehari selama 7-10 hari. Alternatifnya, 15-40 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi.

-Anak 1-3 tahun : 50 mg sekali sehari selama 3 hari. 

-Anak >3-7 tahun : 600-800 mg 1 x sehari selama 3 hari. 

-Anak >7-10 tahun: 1.000 mg sekali sehari selama 3 hari. 

-Anak >10 tahun Sama seperti dosis dewasa. Alternatifnya, 15-40 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. 

Amoebiasis 

-Dewasa: 800 mg 3 x sehari selama 5 hari (infeksi usus), 400-800 mg selama 5-10 hari (infeksi ekstra-usus) atau 35-50 mg / kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi selama 5-10 hari. Maks: 2.400 mg setiap hari. 

-Anak 1-3 tahun : 200 mg 3 x sehari selama 5 hari (usus), 100-200 mg 3 x sehari selama 5-10 hari. 

-Anak 3-7 tahun : 200 mg 4 x sehari selama 5 hari (ekstra-usus), 100-200 mg 4 x sehari selama 5-10 hari. 

-Anak 7-10 tahun 400 mg 3 x sehari selama 5 hari (ekstra-usus), 400-800 3 x sehari selama 5-10 hari atau 35-50 mg/kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi selama 5-10 hari. Maks: 2.400 mg setiap hari. 

 

Infeksi bakteri anaerob

 -Dewasa: Awalnya, 800 mg diikuti 400 mg setiap 8 jam biasanya selama sekitar 7 hari. 

-Anak: <8 minggu 15 mg/kg sekali sehari atau dibagi menjadi 7,5 mg/kg setiap 12 jam. >8 minggu sampai 12 tahun 20-30 mg/kg sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi 7,5 mg/kg setiap 8 jam selama 7 hari. 

Dosis harian dapat ditingkatkan menjadi 40 mg/kg berdasarkan beratnya infeksi.

 

Efek Samping Metronidazole: 

Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Efek samping signifikan: 

-Gangguan neurologis berat, ensefalopati, kejang kejang, meningitis aseptik, neuropati perifer dan optik, parestesia; superinfeksi (misalnya superinfeksi jamur atau bakteri, diare terkait C. difficile). 

-Gangguan sistem darah dan limfatik: Leucopenia, neutropenia. 

-Gangguan jantung: Nyeri dada, takikardia. 

-Gangguan telinga dan labirin: Tinnitus. 

-Gangguan mata: Sensitivitas cahaya, nistagmus. Gangguan gastrointestinal: Mual, mulut kering, muntah, sembelit, sakit perut, diare, rasa logam tajam yang tidak menyenangkan. 

-Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Mialgia.

-Gangguan sistem saraf: Insomnia, sakit kepala, ataksia, vertigo, inkoordinasi, pusing. 

-Gangguan jiwa: Kebingungan, halusinasi. 

-Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Gatal pada alat kelamin. 

-Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Faringitis, sinusitis. 

-Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam eritematosa, urtikaria, kulit kering. 

-Gangguan pembuluh darah: Sinkop. Berpotensi Fatal: Sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik; hepatotoksisitas berat/gagal hati akut pada pasien dengan sindrom Cockayne.

 

Peringatan dan Perhatian:

– Hati-hati pada pasien dengan atau riwayat gangguan kejang, diskrasia darah (misalnya agranulositosis, leukopenia, neutropenia); Sindrom Cockayne. 

-Gangguan hati dan gangguan ginjal berat atau ESRD. Ibu hamil dan menyusui. 

-Kategori kehamilan : Kategori B: Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil.  

Reviews

There are no reviews yet.

Reviews
Be the first to review “Metronidazole tablet 500 mg”

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Quick Comparison

SettingsMetronidazole tablet 500 mg removeIbuprofen Sirup 60 mL removePregabalin tablet 75 mg removeOmeprazole removeRanitidin HCl tablet 150 mg removePiroxicam tablet 20 mg remove
NameMetronidazole tablet 500 mg removeIbuprofen Sirup 60 mL removePregabalin tablet 75 mg removeOmeprazole removeRanitidin HCl tablet 150 mg removePiroxicam tablet 20 mg remove
Image
SKU
Rating
PriceRp5.000Rp6.000Rp75.000Rp10.000Rp6.000Rp8.000
Stock

Stok 19

Stok 5

Stok 1

Stok 39

Stok habis

Stok 6

AvailabilityStok 19Stok 5Stok 1Stok 39Stok habisStok 6
Add to cart

Tambah ke keranjang

Tambah ke keranjang

Tambah ke keranjang

Tambah ke keranjang

Baca selengkapnya

Tambah ke keranjang

DescriptionGolongan: Obat Keras Kelas Terapi: Antibiotik Manfaat Metronidazole 500mg:  -Urethritis dan vaginitis yang disebabkan trichomonas vaginalis. -Amebiasis (intestinal dan hepatic amebiasis) -Pencegahan infeksi anaerob paska operasi. -Giardiasis yang disebabkan oleh Giardia lambliasis. Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak Bentuk obat: Tablet 500 mgGolongan: Obat Keras Kelas Terapi: Analgesik non-opioid Manfaat Ibuprofen: Digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri pada penyakit gigi atau pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala, gejala artritis reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid, menurunkan demam pada anak. Bisa digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak Bentuk obat: Botol @100mg/5mLGolongan: Obat Keras Kelas Terapi: Antikonvulsan Manfaat Pregabalin : Pregabalin digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien dengan fibromyalgia (gangguan yang mempengaruhi otak dalam memproses sinyal rasa sakit) dan mengobati jenis kejang tertentu (kejang parsial). Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak Bentuk obat: Tablet 75 mgGolongan: Obat Keras Manfaat Omeprazole : Obat ini juga digunakan dalam terapi lesi lambung dan juga duodenum, infeksi H. pylori pada kondisi tukak peptik, Zollinger-Ellison syndrome, dan juga refluks esofagitis. Bisa digunakan oleh: Dewasa Bentuk obat: Tablet 20 mgGolongan: Obat Keras Kelas Terapi: Antagonist H2 Reseptor Manfaat Rabitidin : Obat Ranitidine digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti:
  • tukak lambung
  • tukak duodenum
  • tukak akibat penggunaan OAINS (obat anti inflamasi nonsteroid)
  • hiperasiditas
  • mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri H. pylori
  • refluks esofagitis..
Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak Bentuk obat: Tablet 150 mg
Golongan: Obat Keras Kelas Terapi: Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) Manfaat Piroxicam : Piroxicam digunakan untuk terapi gangguan pada rematoid arthritis, osteoartritis (sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi), ankilosing spondilitis (radang sendi (arthritis) pada punggung yang membuat bagian punggung belakang terasa nyeri dan kaku), gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.. Bisa digunakan oleh: Dewasa dan Anak-anak Bentuk obat: Tablet 20 mg
ContentApa Itu Metronidazole? Metronidazole adalah obat antibiotik untuk mengobati infeksi. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan berbagai bakteri dan parasit. Antibiotik ini hanya dapat mengobati infeksi bakteri dan parasit, sehingga tidak digunakan untuk menangani infeksi virus, seperti batuk pilek biasa atau flu. Metronidazole dapat digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain untuk mengobati infeksi bakteri H. Pylori. Golongan: Obat Keras Manfaat Metronidazole:  -Urethritis dan vaginitis yang disebabkan trichomonas vaginalis. -Amebiasis (intestinal dan hepatic amebiasis) -Pencegahan infeksi anaerob paska operasi. -Giardiasis yang disebabkan oleh Giardia lambliasis.   Dosis dan Aturan Pakai Metronidazole: Dianjurkan diminum pada waktu makan atau sesudah makan. Trikomoniasis -Dewasa : 2000 mg sebagai dosis tunggal atau 200 mg 3 x sehari. Selama 7 hari atau 400 mg 2 x sehari selama 5-7 hari.  -Anak : 40 mg/kg sebagai dosis tunggal atau 15-30 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. Maks: 2.000 mg/dosis.  Profilaksis infeksi bakteri anaerob pasca operasi  -Dewasa : 400 mg 8 jam dalam 24 jam sebelum operasi diikuti dengan IV atau dosis rektal pasca operasi sampai terapi oral memungkinkan. Maks: 4.000 mg setiap hari.  -Bayi baru lahir <40 minggu 10 mg/kg sebagai dosis tunggal sebelum operasi.  -Anak<12 tahun 20-30 mg/kg sebagai dosis tunggal diberikan 1-2 jam sebelum operasi. Giardiasis  -Dewasa: 2.000 mg 1 x sehari selama 3 hari atau 400 mg 3 x sehari selama 5 hari atau 500 mg 2 x sehari selama 7-10 hari. Alternatifnya, 15-40 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi. -Anak 1-3 tahun : 50 mg sekali sehari selama 3 hari.  -Anak >3-7 tahun : 600-800 mg 1 x sehari selama 3 hari.  -Anak >7-10 tahun: 1.000 mg sekali sehari selama 3 hari.  -Anak >10 tahun Sama seperti dosis dewasa. Alternatifnya, 15-40 mg/kg setiap hari dalam 2-3 dosis terbagi.  Amoebiasis  -Dewasa: 800 mg 3 x sehari selama 5 hari (infeksi usus), 400-800 mg selama 5-10 hari (infeksi ekstra-usus) atau 35-50 mg / kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi selama 5-10 hari. Maks: 2.400 mg setiap hari.  -Anak 1-3 tahun : 200 mg 3 x sehari selama 5 hari (usus), 100-200 mg 3 x sehari selama 5-10 hari.  -Anak 3-7 tahun : 200 mg 4 x sehari selama 5 hari (ekstra-usus), 100-200 mg 4 x sehari selama 5-10 hari.  -Anak 7-10 tahun 400 mg 3 x sehari selama 5 hari (ekstra-usus), 400-800 3 x sehari selama 5-10 hari atau 35-50 mg/kg setiap hari dalam 3 dosis terbagi selama 5-10 hari. Maks: 2.400 mg setiap hari.    Infeksi bakteri anaerob  -Dewasa: Awalnya, 800 mg diikuti 400 mg setiap 8 jam biasanya selama sekitar 7 hari.  -Anak: <8 minggu 15 mg/kg sekali sehari atau dibagi menjadi 7,5 mg/kg setiap 12 jam. >8 minggu sampai 12 tahun 20-30 mg/kg sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi 7,5 mg/kg setiap 8 jam selama 7 hari.  Dosis harian dapat ditingkatkan menjadi 40 mg/kg berdasarkan beratnya infeksi.   Efek Samping Metronidazole:  Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Efek samping signifikan:  -Gangguan neurologis berat, ensefalopati, kejang kejang, meningitis aseptik, neuropati perifer dan optik, parestesia; superinfeksi (misalnya superinfeksi jamur atau bakteri, diare terkait C. difficile).  -Gangguan sistem darah dan limfatik: Leucopenia, neutropenia.  -Gangguan jantung: Nyeri dada, takikardia.  -Gangguan telinga dan labirin: Tinnitus.  -Gangguan mata: Sensitivitas cahaya, nistagmus. Gangguan gastrointestinal: Mual, mulut kering, muntah, sembelit, sakit perut, diare, rasa logam tajam yang tidak menyenangkan.  -Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Mialgia. -Gangguan sistem saraf: Insomnia, sakit kepala, ataksia, vertigo, inkoordinasi, pusing.  -Gangguan jiwa: Kebingungan, halusinasi.  -Gangguan sistem reproduksi dan payudara: Gatal pada alat kelamin.  -Gangguan pernapasan, toraks dan mediastinum: Faringitis, sinusitis.  -Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Ruam eritematosa, urtikaria, kulit kering.  -Gangguan pembuluh darah: Sinkop. Berpotensi Fatal: Sindrom Stevens-Johnson, nekrolisis epidermal toksik; hepatotoksisitas berat/gagal hati akut pada pasien dengan sindrom Cockayne.   Peringatan dan Perhatian: - Hati-hati pada pasien dengan atau riwayat gangguan kejang, diskrasia darah (misalnya agranulositosis, leukopenia, neutropenia); Sindrom Cockayne.  -Gangguan hati dan gangguan ginjal berat atau ESRD. Ibu hamil dan menyusui.  -Kategori kehamilan : Kategori B: Mungkin dapat digunakan oleh wanita hamil.  Apa Itu Ibuprofen? Ibuprofen adalah obat untuk untuk meredakan nyeri dan menurunkan deman. Obat ini juga memiliki efek antiradang. Ibuprofen bisa digunakan untuk meredakan nyeri haid, sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, atau nyeri sendi akibat radang sendi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan sirop. Ibuprofen bekerja dengan cara menghambat pembentukan prostaglandin, yaitu zat kimia yang memicu timbulnya tanda dan gejala radang, termasuk nyeri, bengkak, atau demam, saat tubuh mengalami luka. Dengan begitu, keluhan akan mereda Golongan: Obat Keras Manfaat Ibuprofen: Digunakan untuk mengobati nyeri ringan sampai sedang antara lain nyeri pada penyakit gigi atau pencabutan gigi, nyeri pasca bedah, sakit kepala, gejala artritis reumatoid, gejala osteoartritis, gejala juvenile artritis reumatoid, menurunkan demam pada anak. Dosis dan Aturan Pakai Ibuprofen: ••Dosis Ibuprofen sirup 60ml: -Dewasa : 3-4 kali/hari, 1 sendok takar Anak-anak, untuk menurunkan demam dan meringankan nyeri. Dosis yang direkomendasikan 20 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi. -Untuk anak-anak: Anak 1-2 tahun : 3-4 kali/hari 1/4 sendok takar (50 mg) Anak 3-7 tahun : 3-4 kali/hari, 1/2 sendok makan (100 mg). Anak 8-12 tahun : 3-4 kali/hari, 1 sendok takar (200 mg). Sebaiknya dikonsumsi setelah makan. Efek Samping Ibuprofen: Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Pusing, sakit kepala, dispepsia, diare, mual, muntah, nyeri abdomen, konstipasi, hematemesis, melena, perdarahan lambung, ruam. Peringatan dan Perhatian: -Tidak dianjurkan pada lansia, kehamilan, persalinan, menyusui, pasien dengan perdarahan, ulkus, perforasi pada lambung, gangguan pernafasan, gangguan fungsi jantung, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, hipertensi tidak terkontrol, hiperlipidemia, diabetes melitus, gagal jantung kongestif, penyakit jantung iskemik, penyakit serebrovaskular, penyakit arteri periferal, dehidrasi, meningitis aseptik. -Kategori kehamilan : Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin. -Kategori D pada trimester ke-3 atau menjelang persalinan: Terbukti berisiko terhadap janin.Apa Itu Pregabalin ? Pregabalin adalah obat untuk mengatasi kejang dan gangguan kecemasan. Selain itu, obat ini juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri saraf akibat diabetes (neuropati diabetik), herpes zoster (neuralgia postherpetic), cedera tulang belakang, atau fibromyalgia. Pregabalin termasuk dalam golongan obat antikonvulsan (antikejang). Obat ini bekerja dengan cara menekan aktivitas listrik yang tidak normal di sistem saraf. Dengan begitu, kejang bisa dicegah atau diatasi. Golongan: Obat Keras Manfaat Pregabalin : Pregabalin digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien dengan fibromyalgia (gangguan yang mempengaruhi otak dalam memproses sinyal rasa sakit) dan mengobati jenis kejang tertentu (kejang parsial)   Dosis dan Aturan Pakai Pregabalin: Terapi tambahan kejang parsial Dewasa:  Dosis awalnya: 150 mg / hari, dosis dapat di tingkatkan hingga 300 mg / hari setelah minggu.  Maksimal: 600 mg / hari. Semua dosis diberikan dalam 2 atau 3 dosis terbagi.   Kegelisahan Dewasa:  Dosis awalnya: 150 mg / hari, dosis dapat di tingkatkan 150 mg setiap minggu Maksimal: 600 mg / hari. Semua dosis diberikan dalam 2 atau 3 dosis terbagi.   Nyeri neuropatik (Gangguan Saraf) Dewasa:  Dosis awalnya: 150 mg / hari, dosis dapat di tingkatkan menjadi 300 mg / hari setelah 3-7 hari.  Maksimal: 600 mg / hari setelah interval 7 hari. Semua dosis diberikan dalam 2 atau 3 dosis terbagi.   Fibromyalgia (Nyeri diseluruh tubuh) Dewasa:  Dosis awalnya: 150 mg / hari, dosis dapat di tingkatkan hingga 300 mg / hari setelah minggu. Maksimal: 450 mg / hari, jika perlu. Semua dosis diberikan dalam 2 atau 3 dosis terbagi.   Efek Samping : Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
  • Pusing, sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Vertigo
  • Kelelahan
  • Lekas marah
  • Nyeri otot, kram otot
  • Nyeri punggung dan tungkai
  • Insomnia
  • Amnesia
  • Pembengkakan
  • Mulut kering
  • Sembelit, diare
  • Muntah, mual, perut kembung
  • Peningkatan nafsu makan
  • Peningkatan berat badan
  • Kebingungan
  • Berkurangnya libido (gairah seksual)
Penyajian : Diminum sesudah makan    Perhatian :
  • Dapat mempotensiasi efek lorazepam.
  • Efek depresan sistem saraf pusat aditif jika di gunakan bersamaan dengan opiat dan benzodiazepin.
  • Dapat meningkatkan risiko angioedema jika di gunakan bersamaan dengan penghambat angiotensin-converting enzyme (ACE).
  • Dapat meningkatkan risiko peningkatan berat badan dan edema perifer jika di gunakan bersamaan dengan thiazolidinediones.
  • Dapat meningkatkan efek alcohol
Apa Itu Omeprazole ?
Omeprazole merupakan obat golongan proton pump inhibitor (PPI). Obat ini diindikasikan untuk tukak lambung dan tukak duodenum, tukak lambung dan duodenum yang terkait dengan AINS, lesi lambung dan duodenum, regimen eradikasi H. pylori pada tukak peptik, refluks esofagitis, Sindrom Zollinger Ellison.
Golongan: Obat Keras Kategori: Antirefluks, antiulcerasi Manfaat Omeprazole : Obat ini juga digunakan dalam terapi lesi lambung dan juga duodenum, infeksi H. pylori pada kondisi tukak peptik, Zollinger-Ellison syndrome, dan juga refluks esofagitis. Dosis dan Aturan Pakai Omeprazole: Tujuan: tukak lambung
  • Dosis awal: 20 mg atau 40 mg diminum 1 kali per hari.
  • Dosis pemeliharaan: 10-20 mg diminum 1 kali per hari. Dosis dapat dinaikkan hingga 40 mg.
Tujuan: menghilangkan bakteri H. pylori yang berhubungan dengan tukak lambung
  • Dosis awal: 20 mg diminum 2 kali per hari. Dikombinasikan dengan obat lain.
  • Dosis alternatif: 40 mg diminum 1 kali per hari. Dikombinasikan dengan obat lain.
Tujuan: ulserasi yang berhubungan dengan NSAID
  • Dosis awal: 20 mg diminum 1 kali per hari.
  • Dosis pemeliharaan: 20 mg diminum 1 kali per hari.
Tujuan: GERD
  • Dosis awal: 20 mg diminum 1 kali per hari. Jika gejalanya berat, bisa diberikan dosis 40 mg diminum 1 kali per hari.
  • Dosis pemeliharaan: 10 mg diminum 1 kali per hari. Dosis dapat dinaikkan menjadi 20-40 mg.
Tujuan: sindrom Zollinger-Ellison
  • Dosis awal: 60 mg per hari.
  • Dosis biasa: 20-120 mg per hari.
  • Dosis yang lebih dari 80 mg harus dibagi menjadi dua dosis. 
  Efek Samping : Efek samping yang mungkin akan terjadi selama penggunaan Omeprazole adalah:
  • Mual dan muntah
  • Lemas
  • Sakit kepala
  • Batuk
  • Insomnia
  • Perut kembung
  • Konstipasi
  • Peningkatan enzim hati
  Penyajian : Diminum sebelum makan    Perhatian :
  • Informasikan ke dokter dokter apabila Anda alergi terhadap beberapa jenis obat seperti Omeprazole, lansoprazole, esomeprazole, pantoprazole, dan rabeprazole
  • Informasikan ke dokter periha obat-obatan yang sedang Anda konsumsi, baik obat kimia maupun herbal
 
Apa Itu Ranitidin ? Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk mengobati gejala atau penyakit yang berkaitan dengan produksi asam lambung berlebih. Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan ranitidin adalah tukak lambung, penyakit maag, penyakit asam lambung (GERD), dan sindrom Zollinger-Ellison. Produksi asam lambung yang berlebihan dapat memicu iritasi serta peradangan pada dinding lambung dan saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti rasa panas pada ulu hati dan tenggorokan, mual, serta kembung. Ranitidin bekerja dengan cara menghambat produksi asam lambung yang berlebih, sehingga gejala tersebut dapat mereda. Golongan: Obat Keras Manfaat Rabitidin : Obat Ranitidine digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi, seperti:
  • tukak lambung
  • tukak duodenum
  • tukak akibat penggunaan OAINS (obat anti inflamasi nonsteroid)
  • hiperasiditas
  • mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri H. pylori
  • refluks esofagitis..
Dosis dan Aturan Pakai Rabitidin: Tukak duodenum Dewasa:150 mg 2 kali sehari atau 300 mg 1 kali sehari selama 4-8 minggu.   Tukak lambung Dewasa: 150 mg 2 kali sehari selama 2 minggu.   Tukak Gaster dan Duodenum Terapi pemeliharaan: 150 mg pada malam hari sebelum tidur.   Pengobatan kondisi hipersekresi patologis: 150 mg, 2 kali sehari. Penyakit berat: hingga 6 g/hari. Esofagitis erosif: 150 mg, 4 kali sehari   Efek Samping : Efek Samping ranitidine yang mungkin timbul, antara lain sakit kepala, pusing, insomnia, halusinasi, sembelit, mual dan muntah, serta ruam. Anda juga mungkin merasakan nyeri sendi dan otot, gelisah, rambut rontok, dan kehilangan libido.   Penyajian : Diminum bersama makan untuk mengurangi iritsi pada lambung   Perhatian :
  • Obat Ranitidine sebaiknya tidak diberikan kepada orang yang pernah mengalami keluhan porfiria akut.
  • Obat Ranitidin tidak dapat dikomsumsi bersama obat berikut:
  • obat antijamur (seperti ketoconazole)
  • obat pengencer darah (seperti warfarin)
  • obat penyakit jantung (seperti prokainamid)
  • obat untuk infeksi HIV (delavirdine, atazanavir)
  • obat untuk gangguan tidur (seperti triazolam dan midazolam)
  • obat untuk kanker (misalnya gefitinib)
  • glipizide.
  • Beritahu dokter jika Anda punya alergi Ranitidine.
  • Infokan dokter obat-obatan lain yang sedang Anda konsumsi. Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah ada risiko interaksi obat Ranitidine.
  • Beritahukan dokter kondisi kesehatan Anda, terutama jika memiliki penyakit lain pada perut yang serius, diabetes, penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru jangka panjang. 
  • Jika Anda sedang hamil, memiliki rencana untuk hamil, dan sedang menyusui, pastikan dokter tahu.
Apa Itu Piroxicam ? Piroxicam adalah obat untuk mengatasi gejala radang sendi yang bisa disebabkan oleh penyakit osteoarthritis, rheumatoid arthritis, atau ankylosing spondylitis. Selain itu, piroxicam juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri otot atau nyeri haid. Piroxicam merupakan obat golongan antiinflamasi nonstreroid (NSAID) yang bekerja dengan cara menghambat enzim yang memproduksi prostaglandin, yaitu hormon yang memicu munculnya gejala radang, saat tubuh mengalami cedera. Dengan menghambat produksi prostaglandin, nyeri dan bengkak bisa mereda. Golongan: Obat Keras Manfaat Piroxicam : Piroxicam digunakan untuk terapi gangguan pada rematoid arthritis, osteoartritis (sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi), ankilosing spondilitis (radang sendi (arthritis) pada punggung yang membuat bagian punggung belakang terasa nyeri dan kaku), gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.. Dosis dan Aturan Pakai Piroxicam: Rematoid arthritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis: 
  • Dosis awal 10 mg.
  • Dosis pemeliharaan: 20 mg sehari atau jika diperlukan dapat diberikan 10 mg – 30 mg dalam dosis tunggal atau terbagi.
  Gout akut: 
  • Dosis awal 40 mg sehari sebagai dosis tunggal tunggal atau terbagi selama 4-6 hari.
  Gangguan muskuloskeletal akut: 
  • Dosis awal 40 mg sehari sebagai dosis tunggal atau dibagi selama 2 hari, selanjutnya 20 mg sehari selama 7 – 14 hari.
  Efek Samping : Efek samping yang mungkin terjadi adalah:
  • Dosis lebih dari 20 mg sehari meningkatkan efek samping perdarahan saluran pencernaan
  • Udema (pembengkakkan karena penumpukan cairan)
  • Takikardia (Ritme jantung lebih cepat dari normal)
  • Nyeri perut bagian atas
  • Diare, mual muntah dan mulut kering
  • Sakit kepala dan pusing
  Penyajian : Diminum sesudah makan    Perhatian : Hindari penggunaan Piroxicam pada penderita: 
  • Pasien yang memiliki riwayat hipersensitif tehadap Piroxicam.
  • Hindari penggunaan Piroxicam bersamaan dengan obat-obat Antikoagulan, Aspirin, Clopidogrel, Kortikosteroid, Heparin, Rivaroxaban, dan Antidepresan penghambat pelepasan selektif serotonin (SSRI)
WeightN/AN/AN/AN/AN/AN/A
DimensionsN/AN/AN/AN/AN/AN/A
Additional information