sering pusing setelah makan daging

Artikel ditinjau: dr. Nabila Biyanti, S.Ked 

Apakah Anda sering merasa pusing setelah makan daging? Jika iya, jangan khawatir sebab Anda tidak sendirian. Masalah ini memang sebenarnya terjadi dan bisa diakibatkan oleh beberapa faktor. Pusing setelah mengonsumsi daging dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk alergi terhadap daging, masalah pencernaan, atau bahkan pola makan yang tidak sehat.

Untuk memahami masalah sering pusing setelah makan daging, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Penyakit Apa Saja yang Tidak Boleh Makan Daging?

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang umumnya membuat seseorang tidak dianjurkan untuk makan daging:

  1. Alergi makanan

Beberapa orang memiliki alergi terhadap protein hewan, seperti daging sapi atau daging ayam. Reaksi alergi bisa menyebabkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, sesak napas, atau bahkan reaksi serius yang membahayakan nyawa.

  1. Gout

Gout terjadi ketika ada peningkatan asam urat dalam darah. Makan daging merah dan makanan tinggi purin, seperti hati dan jeroan, dapat memicu serangan gout yang sangat menyakitkan.

  1. Hipertensi

Orang dengan tekanan darah tinggi sering disarankan untuk membatasi makan daging merah yang tinggi lemak. Lemak jenuh dalam daging dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan memperburuk tekanan darah tinggi.

  1. Penyakit ginjal

Penderita penyakit ginjal sering harus membatasi asupan protein, termasuk daging. Protein yang berlebihan dapat membuat ginjal bekerja lebih keras dan memperburuk kondisi penyakit ginjal.

  1. Sindrom iritasi usus

Beberapa orang dengan sindrom iritasi usus ternyata bisa mengalami gejala yang lebih buruk setelah makan daging. Makan daging dapat mempengaruhi keseimbangan saluran pencernaan dan menyebabkan ketidaknyamanan di perut.

  1. Aterosklerosis

Aterosklerosis terjadi ketika plak kolesterol menumpuk di dinding arteri. Makan daging yang tinggi lemak jenuh bisa mempercepat pembentukan plak dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Makanya, perlu dipahami bahwa setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dan mengonsumsi daging, apalagi dalam jumlah banyak harus dipertimbangkan dengan baik.

Apakah Boleh Makan Daging Setiap hari?

Jawabannya tergantung pada beberapa faktor, termasuk kebutuhan nutrisi individu dan jenis daging yang dikonsumsi. Berikut adalah beberapa informasi terkait kebutuhan daging setiap orang:

  1. Protein

Daging merupakan sumber protein hewani yang kaya. Protein penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan tubuh, dan menjaga kesehatan otot. Namun, kebutuhan protein tiap individu berbeda.

Secara umum, konsumsi protein sebanyak 0,8 hingga 1 gram per kilogram berat badan per hari dianggap cukup untuk kebanyakan orang dewasa. Jadi, jika seseorang memiliki berat badan 70 kilogram, mereka membutuhkan sekitar 56 hingga 70 gram protein per hari.

  1. Jenis daging

Jenis daging yang dikonsumsi juga penting. Daging merah, seperti daging sapi mengandung protein, zat besi, dan seng yang penting, tetapi juga tinggi lemak jenuh.

Konsumsi daging sapi sebaiknya dikendalikan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan masalah kesehatan lainnya. Sebagai alternatif, daging ayam atau ikan laut mengandung lebih sedikit lemak jenuh dan dapat menjadi pilihan yang lebih sehat.

  1. Keseimbangan dan variasi

Penting untuk mencapai keseimbangan dalam pola makan dan memperoleh nutrisi dari sumber-sumber makanan yang beragam. Selain daging, kita juga perlu mengonsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak. Mengonsumsi protein dari sumber-sumber nabati seperti kacang-kacangan, tahu, atau tempe juga bisa menjadi pilihan yang sehat.

Penting untuk memperhatikan pilihan daging yang sehat, mengontrol porsi, dan menerapkan pola makan seimbang. Berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi Anda dan mencari cara yang tepat untuk memenuhi nutrisi harian tersebut.

Baca Juga: 12 Contoh Makanan Sehat dan Bergizi

Apa Efek Kebanyakan Makan Daging Sapi?

sering pusing setelah makan daging

Kebanyakan makan daging sapi dapat memiliki beberapa efek negatif terhadap kesehatan. Berikut adalah beberapa efek yang dapat timbul jika mengonsumsi terlalu banyak daging sapi:

  1. Penyakit jantung

Daging sapi tinggi lemak jenuh, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak dalam arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan strok.

Baca Juga: 7 Cara Sederhana Mencegah Serangan Jantung

  1. Kenaikan berat badan

Konsumsi daging sapi yang berlebihan bisa menyebabkan peningkatan asupan kalori dan lemak. Jika jumlah kalori yang dikonsumsi melebihi kebutuhan tubuh dan tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan risiko obesitas.

  1. Masalah pencernaan

Daging sapi yang tinggi lemak atau diproses secara berlebihan bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti sembelit, diare, atau sindrom iritasi usus (IBS) bagi beberapa orang yang sensitif terhadap makanan tersebut.

  1. Risiko kanker

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah yang berlebihan, termasuk daging sapi, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Zat-zat seperti hem atau bahan kimia dalam daging yang terpapar panas tinggi saat dipanggang atau digoreng bisa membentuk senyawa karsinogenik.

  1. Gangguan fungsi ginjal

Mengonsumsi terlalu banyak protein hewani, termasuk daging sapi, dapat memberi beban ekstra pada fungsi ginjal. Ini bisa menjadi masalah bagi orang dengan penyakit ginjal yang sudah ada atau rentan terhadap gangguan ginjal.

Penting untuk mengonsumsi daging sapi dengan porsi yang sehat, memilih potongan yang rendah lemak, dan mengombinasikannya dengan menu yang seimbang dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein nabati lainnya. 

Mengurangi konsumsi daging merah, memilih sumber protein yang lebih sehat seperti ikan, dan menjaga pola makan yang seimbang adalah langkah-langkah penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Makan Daging?

Setelah mengonsumsi daging, ada beberapa hal yang dilakukan demi menjaga tubuh tetap sehat dan mengurangi risiko berbagai penyakit:

  1. Pilih daging sapi yang sehat

Pilihlah daging sapi yang segar, tanpa lemak berlebih, dan pilihan potongan yang rendah lemak seperti daging tanpa kulit. Hindari daging yang diproses atau mengandung bahan tambahan seperti pengawet atau penyedap rasa.

  1. Olah dengan benar

Pastikan daging sapi dimasak dengan baik untuk membunuh bakteri atau parasit yang mungkin ada. Memasak daging pada suhu yang aman, sesuai dengan rekomendasi kesehatan, akan membantu mencegah infeksi atau keracunan makanan.

  1. Perhatikan porsi

Konsumsilah daging sapi dengan porsi yang seimbang. Hindari mengonsumsi terlalu banyak daging dalam satu waktu, karena kelebihan asupan protein atau lemak bisa memberikan tekanan pada sistem pencernaan dan kesehatan secara keseluruhan.

  1. Variasikan dengan makanan sehat lainnya

Sertakan makanan sehat lainnya dalam menu Anda seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak. Mengombinasikan daging sapi dengan makanan lain yang seimbang memberikan asupan nutrisi yang lebih lengkap.

  1. Hindari menggoreng atau memproses berlebihan

Mengolah daging sapi dengan cara menggoreng atau memproses berlebihan dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh dan kalori. Pilih metode masak yang lebih sehat seperti panggang, kukus, atau rebus untuk meminimalkan tambahan lemak dan mempertahankan nutrisi dalam daging.

  1. Jaga pola makan yang seimbang

Penting untuk menjaga pola makan secara keseluruhan yang seimbang dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi dan memvariasikan sumber protein. Perhatikan pilihan makanan lainnya, seperti protein nabati, ikan, dan unggas, untuk memenuhi kebutuhan gizi secara komprehensif.

  1. Lakukan aktivitas fisik

Mengimbangi konsumsi daging dengan aktivitas fisik yang cukup penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. Lakukan aktivitas fisik secara teratur untuk membantu menjaga berat badan yang sehat dan memperkuat tubuh.

Selain dengan melakukan hal-hal tersebut di atas, ada baiknya jika Anda mengecek tekanan darah, kolesterol, dan asam urat demi menghindari dampak buruk mengonsumsi terlalu banyak daging.

Setelah Makan Daging Harus Minum Apa?

Pertanyaan ini sering kali ditanyakan banyak orang. Jawabannya tentu sajah adalah air putih sebab penting untuk menjaga hidrasi tubuh dengan minum cairan yang cukup.

Air adalah pilihan minuman terbaik setelah makan daging sebab air membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mendukung fungsi pencernaan. Selain air, berikut adalah beberapa minuman lain yang bisa dikonsumsi setelah makan daging:

  1. Teh herbal

Teh herbal seperti  jahe atau chamomile dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan pencernaan dan meredakan perut kembung setelah makan daging.

  1. Jus buah segar

Minum jus buah segar seperti jus lemon atau jus buah naga dapat memberikan asupan nutrisi tambahan dan mengandung antioksidan yang baik untuk kesehatan.

  1. Minuman elektrolit

Jika Anda merasa kelelahan atau berkeringat banyak setelah makan daging, minuman elektrolit seperti air kelapa dapat membantu mengganti elektrolit yang hilang.

Namun, hindari minuman berkafein yang berlebihan setelah makan daging sebab jenis ini minuman dapat mempengaruhi penyerapan nutrisi dan menyebabkan dehidrasi.

5 Tips Aman Mengonsumsi Daging

Berikut adalah lima tips aman untuk mengonsumsi daging sapi agar terhindar dari penyakit dan risiko kesehatan:

  1. Pilih daging segar dan berkualitas

Pilihlah daging sapi yang segar, tanpa bau yang tidak sedap atau tanda-tanda pembusukan. Pastikan juga untuk membeli daging dari sumber yang terpercaya dan mengikuti prinsip-prinsip kebersihan dan keamanan pangan.

  1. Simpan dan persiapkan daging dengan benar

Simpan daging sapi dalam suhu yang aman, di dalam lemari es atau freezer sesuai dengan petunjuk penyimpanan yang diberikan. Pastikan daging dicuci bersih sebelum dimasak, dan gunakan alat pisau dan talenan yang bersih untuk memotong dan mempersiapkannya.

  1. Olah daging dengan suhu panas yang tepat

Memasak daging sapi pada suhu panas yang aman dan mencapai titik matang yang tepat berguna untuk membunuh bakteri, virus, atau parasit yang mungkin ada. Gunakan termometer daging untuk memastikan daging matang dengan suhu yang aman dan sesuai rekomendasi kesehatan.

  1. Hindari kontaminasi silang

Hindari kontaminasi silang antara daging mentah dan makanan lainnya. Gunakan talenan, pisau, dan alat masak terpisah untuk daging mentah dan makanan lainnya, serta bersihkan permukaan yang terpapar daging mentah dengan disinfektan setelah penggunaan.

  1. Jaga kebersihan diri dan lingkungan

Pastikan kebersihan tangan sebelum dan sesudah menangani daging sapi. Gunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan secara menyeluruh selama 20 detik. Bersihkan juga permukaan dan peralatan dapur setelah mengolah daging sapi untuk mencegah kontaminasi silang.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memastikan bahwa Anda setidaknya telah mengonsumsi daging sapi dengan aman dan meminimalisir risiko terkena penyakit atau masalah kesehatan yang berhubungan dengan daging.

Kesimpulan

Demikianlah informasi penting terkait pusing setelah makan daging. Intinya, makan daging harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi tubuh; jangan makan daging dengan porsi berlebihan.

Setelah makan daging, perbanyak aktvitas fisik dan hindari tidur-tiduran. Terakhir, jangan lupa untuk rutin mengecek kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat.

Anda bisa memeriksakan tekanan darah, kolesterol, atau asam urat di Klinik Sengkang Medical Centre. Dapatkan informasi dari dokter dan penjelasan obat dari apoteker Sengkang Medical Centre.

***

Terakir diperbarui: 28 Juni 2023

Referensi:

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *